Cara membuat mochi pun sederhana dan sangat mudah. Ingin tahu resep tentang kue mochi ini? Sebelumnya akan kami ulas beberapa fakta mengenai kue mochi berikut ini:
Sejarah Cara Membuat Mochi
Kue Mochi pertama kali dibuat di Jepang sekitar abad ke-7 masehi. Pada awal abad ke-10 kue ini dibuat untuk perayaan tradisional di Jepang yaitu mochitsuki atau perayaan tahun baru bagi bangsawan selama masa Heian dan juga sebagai persembahan kekaisaran pada upacara keagamaan.
Banyak teori yang menjelaskan asal mula nama mochi, salah satunya adalah bahwa kata “mochi” berasal dari kata kerja “motsu (持つ)” yang artinya membawa atau memiliki.
Hal ini mengindikasikan bahwa mochi adalah makanan yang dibawa dan diberikan kepada para dewa. Selain itu ada juga istilah “mochizuki (望月)” yang berarti bulan purnama.
Petani zaman dahulu dikisahkan para petani memakan mochi ketika musim dingin tiba dengan tujuan untuk meningkatkan stamina mereka.
Para samurai Jepang pun menyukai mochi karena praktis dan mudah dibawa bepergian. Suara mochi pada saat ditumbuk menandakan mereka hendak pergi ke medan pertempuran.
Sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Jepang ketika merayakan acara tahun baru diwajibkan untuk menyediakan mochi sebagai camilan.
Mochitsuki adalah cara tradisional membuat kue mochi dengan menggunakan palu kayu untuk menumbuk beras yang dikukus dalam wadah batu atau kayu. Setelah beras menjadi lengket kemudian dipotong kecil dan dibentuk menjadi bulat atau oval.
Di zaman serba modern ini, kue mochi sudah diproduksi massal di pabrik-pabrik berteknologi canggih serta sudah banyak dijual di supermarket dan toko kue. Video di bawah ini adalah contoh pembuatan kue mochi di Jepang dengan menggunakan teknologi canggih.
Banyak teori yang menjelaskan asal mula nama mochi, salah satunya adalah bahwa kata “mochi” berasal dari kata kerja “motsu (持つ)” yang artinya membawa atau memiliki.
Hal ini mengindikasikan bahwa mochi adalah makanan yang dibawa dan diberikan kepada para dewa. Selain itu ada juga istilah “mochizuki (望月)” yang berarti bulan purnama.
Petani zaman dahulu dikisahkan para petani memakan mochi ketika musim dingin tiba dengan tujuan untuk meningkatkan stamina mereka.
Para samurai Jepang pun menyukai mochi karena praktis dan mudah dibawa bepergian. Suara mochi pada saat ditumbuk menandakan mereka hendak pergi ke medan pertempuran.
Sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Jepang ketika merayakan acara tahun baru diwajibkan untuk menyediakan mochi sebagai camilan.
Mochitsuki adalah cara tradisional membuat kue mochi dengan menggunakan palu kayu untuk menumbuk beras yang dikukus dalam wadah batu atau kayu. Setelah beras menjadi lengket kemudian dipotong kecil dan dibentuk menjadi bulat atau oval.
Di zaman serba modern ini, kue mochi sudah diproduksi massal di pabrik-pabrik berteknologi canggih serta sudah banyak dijual di supermarket dan toko kue. Video di bawah ini adalah contoh pembuatan kue mochi di Jepang dengan menggunakan teknologi canggih.
Perkembangan Mochi di Indonesia
Sejarah kue mochi di Indonesia khususnya Kota Sukabumi sebagai sentra kue mochi di Indonesia tak lepas dari masa penjajahan Jepang. Ketika itu mochi dibawa oleh tentara Jepang kepada orang pribumi yang menjadi juru masak di barak militer Jepang.
Ada sekolah bernama SECAPA atau Sekolah Calon Perwira yang ketika zaman kolonial lebih dikenal dengan nama politie school. Pada masa penjajahan Jepang, SECAPA dipakai sebagai pertahanan militer utama di Sukabumi.
Mochi Sukabumi jauh berbeda dengan mochi Jepang. Dalam mochi Jepang, kemasan tidak menggunakan kotak dari bambu seperti layaknya mochi Sukabumi. Selain itu, kacang tanah yang menjadi isi di mochi Sukabumi tidak ada dalam mochi Jepang.
Setelah di telusuri lebih jauh, ternyata usaha mochi ini bermula dari warga keturunan Tiongkok. Ada sebuah rumah dengan desain zaman dahulu dan di salah satu bagian rumah tersebut terdapat seperti tulisan mandarin yang artinya kebahagiaan.
Di samping tulisan tersebut ada juga tulisan yang sama tapi dengan ukuran yang lebih kecil. Tulisan kecil itu apabila dilafalkan akan berbunyi moo-che. Di rumah tua inilah, moo-che atau lebih dikenal dengan nama mochi diproduksi untuk pertama kalinya oleh keluarga Gandhi.
Resep Cara Membuat Mochi
Inilah saatnya untuk membahas bagian paling menarik yaitu resep cara membuat kue mochi yang kenyal dan enak serta tanpa menggunakan pewarna dan pengawet buatan. Proses pembuatannya kurang lebih seperti ini :
Bahan yang Dibutuhkan Untuk Resep Kue Mochi Jepang
- Tepung ketan 300 gram
- Mentega putih 50 gram
- Gula pasir 175 gram
- Santan kental 300 ml
- Garam ½ sdt
- Selai rasa coklat
- Wijen putih
Cara Membuat Mochi Jepang
- Siapkan 300 gram tepung ketan, lalu campurkan dengan garam kemudian aduk sampai merata.
- Tambahkan santan sedikit demi sedikit, jangan lupa juga kita harus menguleninya menggunakan tangan agar adonan menjadi halus.
- Sediakan wadah atau loyang yang sudah diolesi dengan minyak untuk mengukus.
- Setelah itu tuangkan adonan yang sudah halus. Kukus selama kurang-lebih 35 menit.
- Adonan yang telah dikukus kemudian aduk menggunakan mixer kaki spiral.
- Tambahkan gula dan mentega putih ke dalam adonan yang sedang dimixer.
- Aduk rata lalu tunggu adonan sampai menjadi halus dan dingin.
- Bentuk adonan mochi menjadi bulat-bulat kecil, masukkan selai coklat atau bisa diganti yang lain sebagai bahan isian mochi.
- Adonan mochi kemudian dibaluri dengan wijen putih yang sebelumnya sudah disangrai terlebih dahulu.
Kue mochi siap untuk dihidangkan bersama secangkir teh hangat. - Isian kue mochi bisa disesuaikan dengan keinginan anda. Semoga resep membuat kue mochi Jepang ini bisa memberikan inspirasi bagi anda dan keluarga.
Yamochi mixed |
EmoticonEmoticon